Sepanjang 2024, persentase jumlah mahasiswa baru dari keluarga kurang mampu dan 3T mencapai sekitar 21,69 persen atau 2.316 mahasiswa baru dari 10.678 yang diterima tahun ini.
Di bidang penelitian, transformasi dan inovasi pendidikan melalui pengembangan riset unggulan dan translasional senantiasa diwujudkan secara berkelanjutan untuk menghasilkan luaran yang berdampak bagi masyarakat.
Berdasarkan capaian kekayaan intelektual UGM di tahun 2024 menghasilkan sebanyak 880 judul yang terdiri dari 92 paten, 751 hak cipta, 26 desain industri, dan 11 merek. \
Baca Juga: Profil Ichlasul Amal, Mantan Rektor UGM yang Telah Berpulang
Bahkan melalui program pengembangan inovasi dan riset unggulan, UGM telah menghasilkan berbagai karya inovatif yang mendukung ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan energi, dan transformasi digital.
Untuk mendukung ketahanan pangan, UGM mengembangkan inovasi Beras Fortifikasi, Gama Gora 7, Telur Ayam Bahagia, Kedelai Malika, Smart Traceability Farming Kedelai atau Saekedelai, Gama Cattle atau Sapi Gama, Vibrio Vaccine untuk ikan, Biofertilizer, rumput Gama Umami, dan berbagai inovasi lain.
Pada bidang kesehatan, UGM berhasil mengembangkan inovasi produk kesehatan dengan bahan alam berkualitas, diantaranya Cinnacare, Berwyn Dent, dan Propasdent Pasta Gigi Propolis.
UGM juga memproduksi alat kesehatan dalam negeri berupa produk digital Microscope untuk mendeteksi penggunaan gula asli, aplikasi deteksi dini kolorektal, serta alat perawatan kaki mandiri bagi penderita diabetes.
“Penelitian dan penggunaan produk serta alat kesehatan tersebut dilakukan di berbagai fakultas dan sekolah bersama dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada UGM,” terang Rektor UGM.
Di sektor ketahanan energi, kata Rektor, UGM selalu mendukung kebijakan pemerintah terutama dalam upaya mewujudkan ketahanan energi dan transisi energi bersih serta terbarukan.
Untuk mendukung ketahanan dan transisi energi, peneliti UGM tengah berhasil melakukan riset recycle lithium battery dan smart battery management.
Tidak hanya itu, UGM juga menggiatkan program Net Zero Emission Campus yang menjadi bagian rencana aksi terkait efisiensi energi, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi di seluruh aspek operasional kampus, yang bertujuan menjadikan UGM sebagai model kampus berkelanjutan di Indonesia.
UGM telah berhasil mengembangkan berbagai produk riset dan inovasi di bidang teknologi digital. Universitas ini merancang sistem manajemen pengetahuan, big data, future skills, serta shared service and resources untuk mendukung layanan terbaik bagi pemangku kepentingan, menyediakan informasi dan pengetahuan yang dapat diakses bersama.
UGM juga telah mengembangkan aplikasi Desa Apps, Lentera DESA, iTrap, dan Inovasi Teknologi “Sikendang” untuk mendukung sektor pertanian menuju kedaulatan pangan terutama dalam menghadapi perubahan iklim.
Untuk meningkatkan jumlah publikasi nasional dan internasional, UGM mendorong pemberian insentif bagi dosen dan peneliti dan meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana.
Baca Juga: Peneliti UGM Temukan Gua di Jalan Lintas Selatan Gunungkidul, Miliki Ornamen Indah
Sesuai dengan Renstra, jumlah persentase mahasiswa Pascasarjana ini ditargetkan sebesar 40 persen pada 2027. Pada Tahun Ajaran 2024 terdapat peluang penambahan jumlah mahasiswa baru Pascasarjana yang akan diterima melalui seleksi periode semester Genap 2024/2025.
Sampai saat ini, persentase mahasiswa Pascasarjana mencapai 30,87 per dari total 61.061 total jumlah mahasiswa.
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, selama kurun waktu 2024, UGM telah menerjunkan 315 unit KKN-PPM UGM ke 35 Provinsi, 29 Kabupaten, dan 247 Kecamatan dengan jumlah mahasiswa 8.513 orang berasal dari 18 fakultas dan 1 Sekolah.
Selain KKN-PPM, UGM melaksanakan hilirisasi hasil penelitian dan pendidikan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis desa binaan dan implementasi teknologi tepat guna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.