JAKARTA, KOMPAS.TV – Setelah berkuasa selama ratusan tahun, Kesultanan Turki Usmani meninggalkan berbagai warisan sejarah yang masih bisa dilacak jejaknya hingga kini.
Selain bangunan-bangunan bersejarah, dinasti Islam yang disebut sebagai Kesultanan Ottoman ini juga mewariskan beragam kuliner khas, salah satunya sajian daging merah.
Bagi Kesultanan Ottoman, mengonsumsi daging merah menyimpan berbagai manfaat, di antaranya menambah energi dan protein baik bagi tubuh. Konsumsi daging merah yang cukup juga dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang sehari-hari.
Daging merah diketahui mengandung zat besi dan zinc yang dapat membantu mencegah gejala anemia, meningkatkan kadar hemoglobin, mengurangi kelelahan, dan mendorong imunitas serta konsentrasi.
Salah satu jenis daging merah yang sering dikonsumsi di era Kesultanan Turki adalah daging domba. Olahan daging domba tak kalah bernutrisi bila dibandingkan dengan daging sapi.
Terkait hal itu, Meat and Livestock Australia (MLA) menggelar acara menjelang buka puasa bertajuk Lambassador Dine In di Warung Turki Kemang, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Event ini digelar dalam rangka mengedukasi manfaat daging domba yang selama ini belum banyak diketahui masyarakat.
Menurut Siti Nur Aini, Trade Development Manager MLA, ketidakpopuleran konsumsi daging domba disebabkan persepsi masyarakat
“Masyarakat berpersepsi bahwa daging domba itu punya efek kesehatan yang buruk,” kata Aini.
Padahal, konsumsi daging merah seperti daging domba sangat dianjurkan untuk membentuk kekebalan tubuh, terlebih di era pandemi yang belum sepenuhnya mereda ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.