Sekjen Aliansi Petani Indonesia (API) Muhammad Nuruddin atau Gus Din menyebutkan, bentuk dukungan advokasi yang diberikan oleh pihaknya dalam penyaluran KUR.
Kepada petani yang mengalami kesulitan akses, API menjembatani petani dengan pemangku kebijakan serta Dinas Pertanian terdekat. Mereka juga mendorong konsep kewirausahaan petani, agar petani lebih bankable atau memenuhi persyaratan bank dalam mendapatkan kredit usaha.
Regenerasi petani, kata Gus Din, sangat penting dan tengah diupayakan berbagai pihak. Ia mengajak anak-anak petani atau para petani muda menjadi jembatan adaptasi perubahan teknologi pertanian.
Diketahui, teknologi memiliki andil penting dalam pertanian modern, misalnya dalam bidang digitalisasi pemasaran, pengendalian hama, prediksi perubahan iklim, atau perhitungan pola kalender musim.
“Implementasi ini butuh peran anak muda. Kita harus memastikan bahwa solusi setiap kendala pertanian sebetulnya ada di desa,” tegas Gus Din.
Baca Juga: Mentan Dorong Mempawah segera Lakukan Ekspor Pertanian
Ia menyatakan, pemerintah juga telah bergerak dalam hal pemberdayaan anak-anak muda.
“Seperti upaya Kementan dan Kementerian Desa, dalam sebuah pilot project, di mana desa merekrut anak-anak muda memetakan lahan-lahan sawah untuk bantu memperhitungkan luasan panen di suatu kawasan,” tuturnya.
Setelah pengetahuan dan keterampilannya ditingkatkan, Gus Din meyakini, anak muda juga dapat diberdayakan sebagai penyuluh swadaya dan menjadi solusi tingkat awal di lapangan, yang dekat dengan para petani.
Salah satu anak muda yang turun langsung membantu tumbuhnya sektor pertanian adalah CEO Kedai Sayur Indonesia Adrian Hermanto.
Ia menjelaskan, “Kedai Sayur adalah ekosistem kolaborasi semua pihak, dengan misi membawa sektor informal ke tahap digitalisasi dan modernisasi, terutama yang terkait rantai distribusi bahan pangan segar.”
Dengan fokus utama menghubungkan banyak pihak terkait, Kedai Sayur yang dibidani Adrian menggalang bermacam kolaborasi.
Pada sisi hulu, Adrian bekerja sama dengan para petani, di sisi hilir dengan para tukang sayur. Mereka juga bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro dalam hal teknologi finansial, serta Kementerian Pertanian dan universitas untuk membantu pendampingan agronomi para petani.
Menurut Adrian, dengan masuknya semakin banyak petani milenial, maka sumber daya manusia di sektor pertanian akan bertambah.
Ia berharap, para petani milenial mampu membantu mengangkat petani-petani lainnya sehingga kualitas hasil pertanian semakin stabil dan mampu bersaing.
Sumber : Rilis Humas KPCPEN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.