Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
GORONTALO, KOMPAS.TV - Mengunjungi Masjid Quba di desa Dembe Kecamatan Kota Barat, Gorontalo, kesan pertama yang anda dapat adalah pemandangan nan indah Danau Limboto serta perbukitan. Pemandangan ini bisa dinikmati ketika menapaki seratus anak tangga hingga ke gerbang masjid.
Masuk ke dalam Masjid, sekilas tidak ada yang berbeda dengan masjid-masjid lain. Bangunannya pun sudah tampak permanen setelah beberapa kali direnovasi oleh warga setempat. Ternyata masjid ini menyimpan sejarah penyebaran pernyebaran agama islam di Gorontalo.
Salah satu bagian bangunan masjid ternyata merupakan makam Aulia Raja Ilato yang pada saat itu oleh warga dijuluki Jupanggola.
Makam ini menjadi salah satu jejak sejarah awal mula hadirnya agama islam di daerah yang dijuluki serambi medina ini.
Ju Panggola merupakan sebuah julukan dalam bahasa Gorontalo kepada orang yang lebih tua. Ilato berarti kilat.
Julukan itu diberi karena keyakinan masyarakat, jika Aulia Raja Ilato memiliki kesaktian yang mampu menghilang dari pandangan orang lain dan dapat muncul secara tiba-tiba dalam keadaan genting.
Dari cerita sejarah, pada masa penyebaran islam 1.500 masehi, Raja Ilato sudah menjajaki negeri Gorontalo dan dia dikenal sebagai orang yang paling berpengaruh saat itu.
Dianggap sebagai tempat keramat, ada begitu banyak umat muslim yang datang berziarah ke makam ini, apalagi ketika jelang bulan ramadhan. Namun, dampak mewabahnya virus corona membuat lokasi ini sepi dari pengunjung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.