Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KEPULAUAN RIAU, KOMPAS.TV - 238 WNI dari China telah tiba di Indonesia dengan menggunakan pesawat Batik Air.
Saat tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, rombongan WNI dari Wuhan disambut petugas gabungan yang menggunakan pakaian antivirus atau pakaian steril seperti baju astronot.
Pakaian ini disebut Hazmat Suit. Dilansir Independent, nama Hazmat Suit adalah kependekan dari "Hazardous material suit".
Hazmat suit diketahui dapat melindungi tubuh dari potensi paparan virus apapun, termasuk virus corona Wuhan atau novel coronavirus (2019-nCoV).
Baca Juga: Karantina WNI dari Wuhan, Panglima TNI: Natuna yang Terbaik
Dikutip dari Kompas.com, Hazmat Suit dikenakan seluruh petugas di seluruh dunia yang menangani wabah menular, termasuk Ebola, SARS, MERS, dan juga flu burung.
Pakaian ini dirancang khusus untuk melindungi pemakainya terhadap bahan atau zat berbahaya, termasuk bahan kimia, agen biologi, dan virus.
Hazmat Suit merupakan alat pelindung diri (APD) yang sering digunakan oleh petugas medis dan dokter yang merawat pasien.
Orang yang mengenakan Hazmat suit juga menggunakan pelengkap lain berupa kacamata dan sarung tangan.
Semua fasilitas kesehatan, organisasi, dan lembaga memiliki prosedur untuk memakai APD dan hazmat suit saat beroperasi di daerah yang terkontaminasi.
Menurut laporan yang ditulis di jurnal National Centre for Biotechnology Information (NCBI), Hazmat Suit dibuat dengan beberapa material seperti polietilena, kain spunbond, dan meltblown.
Cara kerja Hazmat Suit dirancang untuk tahan air dan dipastikan agen atau zat apapun tak dapat menyentuh pemakainya.
Pakaian ini dibuat untuk mencegah penularan patogen atau virus yang terkandung dalam darah dan cairan tubuh pasien.
Ketika seseorang mengenakan Hazmat Suit, seperti para petugas gabungan yang menyambut WNI dari China, maka tubuh orang yang mengenakan akan terlindung dari infeksi virus corona.
Cara memakai dan melepaskan harus sesuai prosedur Hazmat Suit, harus dipakai dalam urutan yang benar dan butuh pelatihan khusus. Pasalnya, jika cara memakainya salah maka potensi terinfeksi virus akan muncul.
Semua bagian luar dianggap terkontaminasi setelah pemakai melakukan kontak dengan pasien yang terinfeksi. Kemudian Hazmat Suit dilepas dengan cara menggulung ke bawah, dari ujung ke ujung.
Protokol menyatakan, APD harus dilepas sebelum keluar dari area isolasi. Pedoman CDC menekankan, bagian depan respirator tidak boleh disentuh dan tangan harus dicuci saat mengenakan dan melepaskan semua pakaian.
Baca Juga: Menkes Pastikan Natuna Aman Untuk Karantina, Kenapa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.