MEDAN, KOMPAS.TV- Choky Indra merasa geram dan keberatan dengan keputusan sekolah SMAN 8 Medan.
Choky menegaskan, jika berdasarkan kurikulum 2013 untuk kelas 11 dan 12 maka batas ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 25 persen.
Bukan 10 persen, seperti yang telah disebutkan, pihaknya juga menekankan bahwa sekolah menggunakan standar ganda.
Kepada awak media Choky memberikan penjelasan, bahwa tidak ada peringatan dari pihak sekolah atas ketidakhadiran putrinya.
Menurutnya sekolah tidak memberikan pembinaan pada anaknya, sehingga berakhir dengan putrinya tinggal kelas.
Adapun surat pemanggilan untuk Choky dari sekolah tidak membahas mengenai ketidakhadiran anaknya. Keputusan putri Choky harus tinggal kelas merupakan tindakan yang mengandung sentimen pribadi, pungkas Choky.
Baca Juga: Kepala SMAN 8 Medan Bantah Dugaan Pungli yang Dilaporkan Wali Murid
Editor Video: Joshua Victor
#pungli#sman8medan#kepalasekolahsman8medan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.