JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden terpilih Prabowo Subianto melanjutkan konsolidasi politik pasca penetapan Komisi Pemilihan Umum atau KPU dengan menghadiri Halalbihalal Nahdlatul Ulama.
Di Halal Bihalal dengan Nahdlatul Ulama, Presiden terpilih Prabowo Subianto hadir bersama Wakil Presidennya, Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo mengucapkan terima kasih karena mendukungnya selama pilpres dan pemerintahannya mendatang.
Safari Prabowo menyambangi NU adalah lanjutan konsolidasi politiknya menyiapkan pemerintahan mulai Oktober 2024.
Konsolidasi tak cuma terhadap yang jadi kawan koalisi, tapi juga lawan koalisi.
Prabowo butuh kekuatan parlemen yang lebih dari 50% supaya program kerjanya selama 5 tahun mulus, sehingga kawan koalisinya memprediksi susunan kabinet yang tengah disusun juga berisi lawan politiknya di pilpres 2024.
Prabowo sudah menyambangi Partai Nasdem dan bertemu Surya Paloh, Ketua Umumnya 2 kali dalam dua bulan terakhir. Sementara Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, cawapres pasangan Anies Baswedan disambangi di kantornya pasca penetapan KPU.
Rekonsiliasi dengan Prabowo sudah tapi soal jatah menteri, Nasdem dan PKB tahu diri.
Kawan Koalisi Prabowo, yakni Golkar mengingatkan agar tak lupa pada koalisi yang memperjuangkannya menjadi presiden terpilih.
Golkar berharap jatah 5 kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Angka ini dihitung dari kalkulasi kerja Golkar sebagai partai pengusung, Prabowo-Gibran.
Sementara Demokrat mengingatkan Prabowo supaya koalisi yang terbentuk solid, tak hanya sekedar besar.
Analis menilai, peringatan AHY sebagai penolakan halus terhadap Nasdem dan PKB.
Saat masih menjalin Koalisi Perubahan mengusung Anies, AHY digadang-gadang menjadi cawapres, namun batal saat Nasdem menggandeng PKB dan memasangkan Anies dengan Muhaimin.
Jika Nasdem dan PKB dimasukkan dalam kabinet, koalisi Prabowo-Gibran akan menguasai lebih dari 70% kursi di DPR.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.