Petani di Desa Baru Banyuasin Budidaya Madu Kelulut dan Mina Padi

BANYUASIN, KOMPAS.TV - Petani di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin sukses membudidayakan madu kelulut dan mina padi.

Praktik pertanian ramah lingkungan ini pun mulai ditularkan ke petani lainnya.

Hampir 2 tahun terakhir, sejumlah petani di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan menerapkan model usaha tani budidaya madu kelulut dan minapadi.

Berbekal latihan dari Project Peat-Impacts dari ICRAF Tahardin belajar budidaya lebah kelulut dari nol.

Mulai pembuatan stup tempat lebah menempatkan madunya perawatan hingga pemanenan madu, termasuk tumbuhan berbunga untuk lebah menghisap nektar.

Sementara Hermawan mempraktikan minapadi, ia belajar membuka lahan tanpa bakar, mengenal karakteristik lahan, menggunakan pupuk organik dari sisa gulma, serta memelihara ikan lokal di tengah sawah.

Praktik yang dilakukan dua petani Desa Baru itu merupakan pertanian ramah lingkungan yang dapat diterapkan di lahan gambut.

Adopsi model usaha budidaya madu kelulut dan minapadi perlu dilakukan lebih banyak petani agar dapat memberi manfaat masyarakat desa lebih luas.

Baca Juga: Tanaman Padi Diserang Hama Jamur dan Tikus, Petani di Madiun Terancam Gagal Panen