JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon Presiden Nomor Urut 2, Prabowo Subianto, meminta maaf kepada Budiman Sudjatmiko, aktivis 1998 yang pernah ditahan di masa orde baru, dan kini bergabung ke Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Hal itu disampaikan Prabowo saat membuka pidato di Acara Suara Muda Indonesia untuk Prabowo-Gibran, di JCC Senayan, Sabtu lalu.
Sambil menyapa Budiman, Prabowo menyebut dirinya sudah meminta maaf, karena pernah mengejar mantan politisi PDI-P itu pada tahun 98 lalu.
Selain budiman, Prabowo juga meminta maaf kepada aktivis 98 lainnya, Agus Jabo, pendiri Partai Rakyat Demokratik yang kini jadi Ketua Umum Prima.
Baca Juga: Ungkit Dinilai 11 dari 100 oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto: Belum Ada Guru Sejahat Itu
Karena mengejarnya saat aktif di militer pada era orde baru.
Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia, Julius Ibrani, menilai, sapaan dan permintaan maaf Prabowo kepada Budiman sebagai pembangkangan konstitusi, sekaligus mempermalukan Presiden Jokowi karena gagal memastikan jaminan HAM bagi para korban pelanggaran HAM masa lalu.
Juga gagal menyelenggarakan pengadilan HAM dan membawa penyelesaian berkeadilan bagi para korban.
KompasTV bahas bersama Usman Hamid, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, dan Immanuel Ebenezer, Wakil Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran.
Baca Juga: Apa Pembahasan dalam Pertemuan 'Ngebakso' Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.