MERAUKE, KOMPAS.TV - Suku Kanum merupakan suku yang mendiami di wilayah perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini.
Suku Kanum memiliki sebuah budaya yang dikenal dengan Ritual Arawarai. Ritual Arawarai merupakan pengumpulan makanan lokal untuk bermusyawarah.
Karena berada di perbatasan, Suku Kanum ada yang merupakan warga negara Papua Nugini dan sebagian lagi Warga Negara Indonesia.
Ritual Arawarai biasanya dilakukan dengan pengumpulan makanan dan tanaman lokal oleh Suku Kanum untuk menggelar sebuah agenda atau musyawarah penting, baik itu musyawarah antar sesama Suku Kanum maupun dengan Pemerintah Daerah.
Musyawarah sesama Suku Kanum biasanya membahas persoalan penting dan mencari solusi.
Kepada Pemerintah, musyawarah bersifat kesepakatan berupa perhatian pemerintah kepada Suku Kanum, utamanya perhatian dalam bentuk pembangunan bagi Suku Kanum.
Pengumpulan sejumlah tanaman lokal seperti kumbili, tebu dan pisang dilakukan dalam sebuah tempat yang dibuat khusus yang dikenal dengan nama lokal Naimo dan Pa Ante.
Setelah ritual selesai, tanaman kembali diberikan kepada seluruh warga termasuk pemerintah sebagai tanda menerima hasil musyawarah sekaligus sebagai bekal pulang saat perjalanan kembali ke kampung masing-masing.
Pelaksanaan ritual juga diselingi dengan sejumlah tarian tarian yang menggambarkan napak tilas perjalanan para leluhur dan tarian yang menggambarkan aktivitas keseharian Suku Kanum.
Dalam ritual Budaya Arawarai ini, minuman adat yang dibebut wati dan babi menjadi salah satu syarat pelaksanaan ritual dianggap sah.
Menurut tokoh adat, Suku Kanum tersebar di 12 kampung di Negara Papua Nugini dan 8 kampung di Indonesia.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Dinkes Kembali Terapkan Prokes di Pintu Masuk dan Keluar Papua Selatan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.