MINAHASA, KOMPAS.TV - Kios Toulour Waya di Kompleks Wisata Benteng Moraya, merupakan satu dari sedikit penjual kostum adat yang ada di Minahasa.
Kios yang dikelola Meine Solambela bersama suami, berawal dari sanggar yang didirikan komunitas pegiat budaya Minahasa, di Tondano pada 2014 silam.
Salah satu fokus kegiatan sanggar ini adalah melestarikan kesenian tari perang suku Minahasa, yaitu Tari Kabasaran.
Karena tidak memiliki anggaran memadai, mereka secara swadaya berinisiatif membuat kostum Kabasaran secara otodidak.
Lambat laun, kostum adat buatan sanggar diminati banyak kalangan.
Melihat peluang ini, akhirnya secara perlahan dimulailah usaha pembuatan kostum Kabasaran.
Baca Juga: Unik! Warga Pemalang Berkostum Bambu Meriahkan Kirab Budaya Gunungan
Salah satu kesulitan membuat kostum adat ini adalah bahan baku.
Selain kulit kayu, bahan yang kini sulit ditemukan adalah kain Tenun Pampele Minahasa yang sudah tidak diproduksi.
Sedangkan untuk aksesoris tengkorak binatang telah menggunakan replika berbahan fiber.
Kostum Adat Kabasaran dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp1 juta hingga Rp8juta.
Tak hanya diminati di daerah, kostum adat karya Toulour Waya juga laku terjual hingga ke luar negeri, mulai dari negara Eropa hingga Amerika Serikat.
Sebagian besar kostum adat ini digunakan untuk pementasan Tari Kabasaran.
Namun ada juga yang membelinya hanya sekadar koleksi.
Selain meraup keuntungan, usaha kostum adat ini juga berkontribusi dalam melestarikan budaya Minahasa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.