JAKARTA, KOMPAS.TV - Para paslon menyiapkan strategi kampanye untuk menyampaikan gagasan dan program kerja.
Tidak hanya dengan blusukan, beberapa jargon mulai terdengar agar para paslon mudah diingat oleh calon pemilih.
Para paslon juga harus menyiapkan taktik super kreatif.
Berbeda dengan pilpres-pilpres sebelumnya, para paslon kini berhadapan dengan pemilih yang mayoritas adalah generasi milenial dan generasi Z.
Sejak awal dideklarasikan, duet Anies-Muhaimin dikenal dengan nama pasangan Amin yang adalah kepanjangan dari nama mereka sendiri Anies dan Muhaimin.
Pada hari pertama kampanyenya, salam satu jari pun sudah mulai bertebaran dimana-mana. Satu jari yang sesuai dengan nomor urut mereka.
Konotasi angka satu ini juga mereka aplikasikan ke dalam visi misi mereka sebagai capres dan cawapres yakni satu kemakmuran, Indonesia adil makmur untuk semua.
Sementara pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran melekat dengan image "gemoy".
Apalagi Prabowo kerap memperlihatkan dirinya berjoget dalam berbagai kesempatan.
Prabowo mengungkapkan berjoget merupakan bagian dari alam bawah sadarnya jika menerima kabar gembira.
Hal ini berkaca dari masa kecilnya saat disambut saat datang di rumah kakeknya.
Menurut Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran , "image gemoy" yang menjadi perhatian anak muda lahir secara organik.
Pasangan Nomor Urut Tiga, Ganjar-Mahfud punya cara sendiri agar melekat di ingatan masyarakat salah satunya adalah melalui salam tiga jari.
Salam tiga jari yakni jari manis, jari tengah dan jari telunjuk ini kerap diperlihatkan Ganjar dan Mahfud di berbagai kesempatan.
Menurut Ganjar, tiga jari yang diacungkan merupakan gambaran tiga jari tiga janji taat pada tuhan, patuh pada hukum dan setia pada rakyat.
Baca Juga: Kampanye Hari Kedua: Anies Temui Petani, Prabowo Masih Bertugas Jadi Menhan, Ganjar di Merauke
#aniessalam1jari #prabowogemoy #ganjarsalam3jari
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.