GAZA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Turki mengungkapkan perawatan setiap pasien di Gaza adalah tugas kemanusiaan yang harus dilakukan.
Derita akibat konflik terlebih dirasakan bayi-bayi yang lahir di tengah perang.
Para bayi ini menderita maag, dehidrasi, muntah-muntah dan diare.
Mereka sakit karena tidak mendapatkan suplemen obat yang memadati.
Sebagian besar bayi prematur ini juga mengalami hipotermia karena tidak dirawat di dalam inkubator, akibat keterbatasan listrik.
Makanan dan air juga terbatas bahkan obat-obatan turut habis.
Ada 6 bayi yang meninggal dunia karena tidak ada air bersih untuk membuat susu bayi.
Saat ini sebanyak 31 bayi yang lahir prematur, telah dipindahkan dari rumah sakit utama Gaza dan akan kembali dipindahkan ke mesir pada Senin (20/11) hari ini.
Sementara itu, gempuran Israel juga dilancarkan melalui udara.
Israel melanjutkan operasi militernya melawan hamas di Jalur Gaza pada Minggu (19/11) pagi.
Pihak Israel memasuki Rumah Sakit Shifa di Gaza untuk mengepung militan Hamas.
Menurut Otoritas Kesehatan Palestina, lebih dari 11.500 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza.
Sementara 2.700 warga lainnya dilaporkan hilang atau terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Baca Juga: Memasuki Musim Dingin, Truk Bantuan Bahan Bakar Tiba di Jalur Gaza
#gaza #palestina #israel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.