PASURUAN, KOMPAS.TV - TNI Angkatan Udara membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang di wilayah Pasuruan, Kamis (16/11/2023) kemarin.
Saat ini Flight Data Recorder atau FDR 2 Pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur juga telah ditemukan.
Nantinya FDR ini akan jadi bahan investigasi untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tempur buatan Brasil ini.
Hari ini, Sabtu (18/11/2023) tim investigasi difokuskan untuk menyiapkan pemindahan badan pesawat, namun proses ini mengalami kendala.
Baca Juga: Upacara Pelepasan Jenazah Pilot Super Tucano TNI AU yang Jatuh di Pasuruan
Tim pencarian menilai proses pemindahan bangkai pesawat tidak akan mudah, mengingat moncong pesawat tertanam ke tebing terjal.
Penyisiran lokasi jatuhnya Pesawat Super Tucano dilakukan sejak pagi hari.
Memanfaatkan kondisi cuaca yang masih cerah, sebab ketika mendekati sore hari kawasan lereng Bromo cenderung diselimuti kabut tebal.
Dalam penyisiran lokasi, Tim Investigasi TNI AU dibantu tim gabungan dari TNI Angkatan Darat, kepolisian dan relawan dari masyarakat.
Anggota Komisi I DPR, Syarief Hasan meminta Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyelidiki jatuhnya Pesawat Super Tucano milik TNI Angkatan Udara di Pasuran, Jawa Timur.
Dalam kejadian ini 4 Perwira TNI AU yang gugur telah dimakamkan kemarin.
Keempatnya mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari TNI AU karena gugur dalam kecelakaan pesawat saat bertugas.
Baca Juga: Kendala Pemindahan Badan Pesawat TNI AU, Moncong Pesawat Tertancap di Tebing Terjal
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.