KOMPAS.TV - Korban kembali berjatuhan di wilayah Gaza akibat serangan Israel.
Warga mencoba menggali reruntuhan bangunan untuk menyelamatkan para korban yang masih bisa diselamatkan.
Mayoritas korban adalah anak anak, bahkan ada seorang bayi yang harus dioperasi karena kakinya terjepit diantara reruntuhan bangunan.
28 hari perang berkecamuk, 10.000 lebih nyawa hilang. Dari Israel 1.400 orang tewas, sedangkan jumlah korban tewas di Palestina 6 kali lipatnya yakni 9.061 orang.
Dilihat dari total korban warga Palestina sejak 7 Oktober hingga 2 November lalu, rata-rata terdapat setidaknya 336 korban jiwa dan 849 korban luka setiap harinya.
Jumlah korban anak anak Palestina yang meninggal akibat perang ini kini mencapai 3.760 jiwa. Jumlah ini lebih besar dibandingkan jumlah total konflik yang terjadi di seluruh dunia dalam 3 tahun terakhir.
Sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober lalu telah mengesahkan resolusi gencatan senjata dan jeda kemanusiaan.
Namun hal tersebut tak digubris Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikukuh melanjutkan misi sampai menang.
Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana menyebut yang dilakukan Israel saat ini sudah tidak proporsional. Muncul kecurigaan Israel masuk ke Gaza melalui jalur darat untuk melakukan genosida.
Hari ini Presiden Joko Widodo melepas bantuan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui Mesir.
Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia akan terus bersama perjuangan Palestina.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan masih ada 1 keluarga WNI yang perlu dievakuasi dari Jalur Gaza, 3 diantaranya merupakan relawan yang memilih untuk tetap tinggal di Gaza.
Menlu menyebut upaya pemulangan WNI dari Gaza terus diupayakan. proses administrasi dan kondisi Gaza yang semakin tidak terkendali, membuat evakuasi terhambat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kirim 51,5 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.