JAKARTA, KOMPAS.TV - Menjelang pendaftaran bakal capres dan cawapres, baru pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang lengkap.
Koalisi yang didukung kerjasama politik NasDem, PKB dan PKS ini sudah lengkap pasangan capres dan cawapresnya.
Bahkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat deklarasi pasangan Anies-Muhaimin di Surabaya menegaskan pasangan ini akan menjadi pasangan pertama yang akan mendaftarkan diri ke KPU.
Pendaftaran capres akan dibuka KPU pada 19–25 Oktober 2023.
Sementara bacapres Prabowo Subianto yang didukung Gerindra, PAN, Partai Golkar, Demokrat, Gelor dan sejumlah purnawirawan jenderal TNI belum menentukan siapa yang akan menjadi cawapres untuk mendampingi Prabowo.
Tarik menarik kepentingan dipastikan terjadi. PAN memasang Erick Thohir sebagai bakal cawapres. Sedang Golkar mengusung Airlangga Hartarto sebagai capers atau cawapres, muncul juga nama-nama lain dalam radar.
Adapun Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura juga belum bisa menentukan siapa bakal cawapresnya.
Disebut-sebut ada nama Ridwan Kamil, Sandiaga uno yang dijagokan PPP dan Mahfud MD.
Di tengah negosiasi politik yang mungkin alot dan saling intip muncul spekulasi Pilpres 2024 bisa diikuti dua poros.
Spekulasi itu pernah disampaikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid kepada pers.
Isu itu pun ditanggap sejumlah elite politik termasuk Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang mengatakan tunggu saja sebulan lagi.
Muncul spekulasi menggabungkan Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo atau Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.
Pertanyaannya apakah mungkin? Dalam politik tiada kata yang tak mungkin, semuanya menjadi mungkin dalam politik Indonesia. Jika kedua calon itu bisa disatukan maka pilpres akan berlangsung satu kali putaran. Selengkapnya, tonton video di atas.
Baca Juga: Percepatan Pendaftaran Capres ke KPU: Teknis atau Politis? – Opini Budiman
#pilpres2024 #duaporos
Video Editor: Lintang Amiluhur
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.