KOMPAS.TV - Kekeringan di sejumlah wilayah akibat fenomena Iklim El Nino terus berkepanjangan.
Harga beras kualitas rendah dan medium bergerak naik di sejumlah kota. Penyaluran bantuan beras pun di Kota Malang dipercepat.
Sebanyak 5.000 kilogram beras disalurkan bagi 42.000 warga prasejahtera di 5 kecamatan.
Tiap warga mendapatkan 10 kilogram beras medium dari Bulog. Bantuan ini diberikan setiap 3 bulan sekali.
Penyaluran bantuan yang direncanakan pada Oktober pun dipercepat menjadi September karena urgensi tingginya harga beras di pasaran.
Warga bersyukur dengan adanya bantuan beras ini di tengah kesulitan membeli beras yang harganya mahal.
Petugas Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan Blora mengecek Gudang Bulog di Desa Tempel Lemahabang, Kecamatan Jepon.
Stok beras di gudang ini dipastikan aman untuk penyaluran bansos ke warga.
Saat ini stok beras mencapai 3.500 ton, sementara kebutuhan penyaluran bansos bagi lebih dari 92.000 keluarga penerima manfaat sebesar 270.000 ton.
Sementara itu Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah melepas langsung 4 unit truk pembawa beras bantuan pangan tahap 2 dari gudang Bulog Bengkulu.
Sebanyak 1.697 ton beras cadangan pemerintah ini disalurkan kepada 169.000 keluarga penerima manfaat di Provinsi Bengkulu.
Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan stok beras yang ada di Bengkulu masih aman hingga akhir tahun dengan alokasi mencapai 9.000 ton.
Presiden Joko Widodo meninjau gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk memastikan ketersediaan stok beras.
Presiden Jokowi juga memerintahkan jajarannya memberikan bantuan beras ke masyarakat sejak 1 September 2023.
Pemerintah juga tak menampik membuka keran impor untuk mengatasi krisis beras.
Impor beras itu untuk memastikan Indonesia memiliki cadangan strategis stok beras di tengah kekeringan akibat El Nino.
Baca Juga: Pendapatan Pedagang di Jembrana Menurun Imbas Kenaikan Harga Beras
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.