JAKARTA, KOMPAS.TV - Manuver mengejutkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengubah peta koalisi pengusung capres cawapres.
Banyak pertanyaan muncul ada tidaknya kaitan atraksi politik ini dengan Istana.
Dalam program ROSI KompasTV, Ketua Umum PKB yang juga bacawapres Anies membantah, keputusan itu terkait restu Jokowi dan Cak Imin mengaku hingga kini belum bertemu Presiden Joko Widodo.
Senada dengan Muhaimin, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menegaskan tidak ada intervensi istana soal masuknya PKB ke koalisi Nasdem atau duet Anies dengan Cak Imin.
Termasuk dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Nasdem di Istana Merdeka Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pasca Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, PDIP mengungkap, Ketua DPP PDIP Puan Maharani segera mengatur jadwal pertemuan dengan Demokrat.
Demokrat pun membuka diri dan menegaskan tidak akan pernah ada cinta lama bersemi kembali dengan Koalisi Perubahan, setelah patah hati.
Jawa Timur yang menjadi kantong warga Nahdliyin diprediksi bakal sengit diperebutkan di pilpres 2024.
Hanya berselang hari setelah duet Anies-Cak Imin dideklarasikan di Surabaya, bakal capres Prabowo Subianto mengundang putri Presiden ke-IV RI, Gus Dur, Yenny Wahid ke kediamannya di Kertanegara Jakarta Selatan.
Yenny mengaku belum bisa menentukan sikap untuk memilih diantara dua bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Serta butuh waktu dan kejernihan pikiran karena menentukan pilihan menentukan juga nasib dan arah bangsa Indonesia ke depan.
Kini, bongkar pasang hitung-hitung koalisi terutama komposisi bakal capres cawapres jadi tugas berat parpol untuk memajukan jagoannya di pilpres mendatang.
Baca Juga: Masih Tunggu Keputusan, Anies Harap PKS Kompak Dukung Dirinya dan Cak Imin
#aniesbaswedan #cakimin #petakoalisi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.