BANDUNG BARAT, KOMPAS.TV - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat resmi menetapkan status darurat bencana kebakaran gunungan sampah, di Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Status tanggap darurat bencana ini ditetapkan selama 21 hari hingga 11 September 2023.
Kebakaran kini mencapai 19,5 hektar atau hampir 95 persen dari luas lahan TPA Sarimukti.
Kini Pemda Kabupaten Bandung Barat menunggu helikopter BNPB untuk pemadaman dari jalur udara dengan water bom.
Penutupan sementara TPA Sariumukti membuat tumpukan sampah terjadi di beberapa TPS di Kota Bandung.
Bahkan sejumlah tempat pembuangan sementara ditutup karena tak bisa menampung sampah.
Petugas TPS Kelurahan Batununggal, mengimbau warga untuk sementara menyimpan sampah di TPS masing-masing, hingga ada pengangkutan sampah kembali ke TPA.
Sementara itu, kebakaran TPA Sarimukti juga berdampak pada kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data posko kesehatan kebakaran TPA Sarimukti tercatat 41 warga terinfeksi ISPA.
Warga yang terinfeksi mulai dari anak balita hingga lansia. Akibat asap kebakaran di TPA Sarimukti sejumlah sekolah di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat ditutup.
Pembelajaran dialihkan secara daring untuk menjaga kesehatan para siswa. Namun, ada juga sekolah yang tetap belajar tatap muka yakni SMK Negeri 1 Cipatat.
Langkah ini dipilih karena siswa kini siswa menjalani ujian tulis berbasis komputer, UTBK.
Seluruh siswa diwajibkan mengenakan masker, tetapi jika asap menebal para siswa akan dipulangkan ke rumah.
Setelah adanya status tanggap darurat kini penanganan kebakaran bakal melibatkan semua pihak termasuk pemerintah pusat dan BNPB untuk mempercepat penanganan kebakaran.
Langkah cepat diperlukan karena semakin hari lahan yang terbakar makin luas.
Baca Juga: Masuk Hari ke-7, Kebakaran di TPA Sarimukti Bandung Belum Padam
#kebakarantpa #tpasarimukti #bandung
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.