SIKKA, KOMPAS.TV - Sejumlah siswa di Sikka, Nusa Tenggara Timur setiap hari harus berjalan sejauh 6 kilometer untuk belajar ke sekolah lain.
Hal itu karena bangunan sekolah mereka telah roboh sejak dua tahun lalu, dan hingga kini belum diperbaiki.
Sejumlah siswa di Sikka, Nusa Tenggara Timur setiap hari harus berjalan sejauh 6 kilometer, untuk belajar ke sekolah lain.
Hal itu karena bangunan sekolah mereka telah roboh sejak dua tahun lalu, dan hingga kini belum diperbaiki.
Menuntut ilmu jadi impian anak anak asal Desa Bura Bekor, Bupaten Sikka NTT.
Namun untuk berangkat sekolah setiap hari bukan hal yang mudah bagi mereka.
Kaki-kaki kecil para siswa mesti bertarung mengalahkan terjalnya gunung, dan curamnya lembah.
Tak jarang mereka jatuh tergelincir karena tak kuat menanjak.
Kondisi ini terjadi sejak gedung SD Bura Blupur, di Desa Bura Bekor, ambruk diterjang angin pada tahun 2021.
Siswa kelas 4 terpaksa menumpang di sdi klotong yang jaraknya mencapai 6 kilometer.
Kepala Sekolah SD Klotong, menyebut, para siswa tetap semangat sekolah.
Ini terbukti dari prestasi akademis mereka.
Lain lagi dengan siswa kelas satu hingga kelas 3, mereka harus menumpang di rumah warga.
Tak ada ruang kelas apalagi buku yang memadai.
Sementara itu, Pemkab Sikka, Nusa Tenggara Timur, berjanji akan kembali membangun kembali SD Bora Blupur.
Orang tua para siswa sempat melakukan swadaya membangun kelas baru. Namun usaha terhenti karena keterbatasan biaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.