LUMAJANG, KOMPASTV - Putusnya sejumlah infrastruktur jembatan akibat banjir lahar Gunung Semeru membuat penyaluran logistik untuk warga terdampak. Harus dilakukan dengan menggunakan alat berat.
Sementara itu, percepatan pembuatan tanggul darurat dipercepat untuk mengantisipasi cuaca di puncak semeru yang masih hujan.
Empat hari pasca banjir lahar Gunung Semeru yang terjadi pada Jumat lalu tim sukarelawan masih berjuang untuk menyalurkan logistik pada warga yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian.
Penyaluran logistik harus dibantu alat berat karena aliran sungai yang masih cukup deras salah satunya di titik pengungsian di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari.
Dusun ini jadi salah satu dusun yang terisolasi akibat jembatan limpas yang biasa digunakan warga jebol diterjang banjir lahar.
Selain menggunakan alat berat proses penyaluran juga dilakukan dengan cara gotong royong.
Di sejumlah titik yang masih bisa dilewati warga secara membantu mengirimkan bantuan.
Alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat pembuatan tanggul darurat di Desa Sumberwuluh.
Tanggul akan diberi jumbo bag sebagai penahan arus banjir, apabila banjir lahar kembali terjadi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam tinjauannya ke Lumajang pada Senin siang menyebut pemerintah pusat akan berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur, untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.
Pemprov jatim akan mengerjakan Jembatan Gantung Kali Regoyo dan Jembatan Kloposawit. Sementara BNPB dan Pemkab Lumajang akan mengerjakan jalan kabupaten yang rusak.
Sementara kementerian PUPR akan membangun kembali Jembatan Kali Glidik Dua dan ditargetkan akan selesai dalam waktu empat bulan.
Pembangunan kembali infrastruktur yang rusak dipercepat dan berkejaran dengan waktu. Cuaca di Puncak Semeru yang masih hujan membuat antisipasi dilakukan agar warga tak kembali terdampak banjir lahar susulan.
Baca Juga: Pasca Diterjang Banjir Lahar Dingin Semeru, Begini Kondisi Jembatan Lumajang
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.