KOMPAS.TV - Re-denominasi alias penyederhanaan mata uang, kembali diperbincangkan. Wacana penyederhanaan mata uang ini sempat muncul di 2013, lalu muncul lagi 2020, sekarang kembali diperbincangkan.
Apa sebenarnya redenominasi?
Pada dasarnya konsep ini menghilangkan 3 angka nol di uang kita. Dari 1.000 jadi 1, 2.000 jadi 2, 50 ribu jadi 50. Jadi uang rupiah kita disederhanakan tapi tanpa mengubah nilai tukarnya.
Baca Juga: Soal Pengamanan Pemilu, Kapolri: Sinergi Demi Sukses Pemilu dan Pilkada 2024
Sebenarnya konsep ini sudah lama diterapkan. Kalau anda perhatikan, di kafe atau restoran, harga yang ditempel di menu, biasanya tertulis tanpa 3 nol. Americano 30, french fries 25. Itu sebenarnya redenominasi secara informal, atau kalau kita ke pasar, nanya ke tukang sayur.
Meski Bank Indonesia sudah mempersiapkan cetak biru redenominasi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan saat ini ekonomi Indonesia masih terkena sukses atau tidaknya redenominasi akan sangat ditentukan dari kematangan kebijakan, kesiapan masyrakat, dan kondisi stabilitas ekonomi negara tersebut.
Mulai dari inflasi terkendali, hingga nilai tukar yang stabil.rambatan dari perlambatan ekonomi global.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.