MEKKAH, KOMPAS.TV - Setelah menyelesaikan Wukuf di Arafah dan Mabit di Muzdalifah, jemaah haji dari seluruh dunia termasuk Indonesia melaksanakan lempar Jumrah di Mina, Arab Saudi.
Lempar Jumrah atau Ramy Al Jumrah merupakan bagian dari puncak haji yang dilaksanakan pada 10-13 Dzulhijah.
Lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan batu kecil ke tiga tiang yang merepresentasikan godaan untuk tidak mematuhi Allah.
Demi menghindari cuaca panas, jemaah Indonesia disarankan melaksanakan lempar jumrah di pagi atau malam hari.
Seorang jemaah haji asal Jakarta mengaku sangat antusias melaksanakan lempar jumroh untuk pertama kalinya.
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan jemaah haji yang tidak kuat secara fisik untuk melontar jumroh bisa dibadalkan atau digantikan.
Hal ini mengingat kondisi di Mina Arab Saudi yang jauh lebih berat dibandingkan Wukuf di Arafah.
Seperti yang kami kutip dari siaran Pers Kementrian Agama RI.
“Kita siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya,”
“Sebab di fikih banyak alternatif sehingga mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya,”
Selain diimbau untuk fokus beribadah, jemaah juga diminta untuk menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan kelelahan mengonsumsi makan tepat waktu serta minum air yang cukup untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan terhidrasi.
Baca Juga: Akhiri Rangkaian Ibadah Haji, Jemaah Haji Indonesia Cukur Rambut Kepala
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.