Menkominfo Johnny G Plate Tersangka Korupsi, Pidana Atau Politik?

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Polhukam, Mahfud MD, buka suara soal tudingan isu politisasi di balik penetapan Johnny G Plate, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek menara BTS 4G.

Mahfud menegaskan, tidak ada muatan politis dalam kasus ini.

Selain itu, kasus ini juga sudah lama didalami kejaksaan agung dengan hati-hati.

Mahfud menyebut, kejagung telah mengantongi dua alat bukti kuat sehingga cukup untuk menetapkan Johnny G Plate sebagai tersangka.

Setali tiga uang, Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, juga memastikan penetapan Plate sebagai tersangka, murni kasus hukum, dan tidak ada intervensi dari Presiden Joko Widodo.

Namun, kritikan keras terus meluncur dari jajaran elit Partai NasDem.

Ketua DPP NasDem, Willy Aditya, menyebut aparat penegak hukum di masa pemerintahan Jokowi, kerap melakukan tindakan semena-mena terhadap rakyat.

Willy menuding, adanya politisasi dalam proses penegakan hukum tak lepas dari sosok presiden yang merupakan petugas partai.

Sementara itu, PDI Perjuangan, partai yang menaungi Presiden Joko Widodo, membantah adanya motif politik di balik penetapan tersangka Menkominfo, Johny G Plate.

Soal siapa yang akan menggantikan posisi menkominfo, PDIP memastikan, itu menjadi hak prerogatif presiden.

Sebelumnya, penetapan tersangka dan penahanan terhadap Menkominfo Johnny G Plate, santer dikaitkan dengan dinamika politik jelang pilpres 2024.

Seperti diketahui, NasDem sebagai partai asal Plate, mengambil jalan berbeda dengan mengusung Anies Baswedan, sebagai bakal calon presiden.

Tak heran jika publik menilai, kasus yang menjerat Plate adalah serangan bagi NasDem, di tengah pencapresan Anies.

Sejauh ini, sudah ada enam tersangka yang terjerat kasus korupsi menara BTS 4G termasuk Johnny G Plate.

Kejaksaan agung memperkirakan, kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp 8 triliun.

Baca Juga: Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu Akan Menjamu Atlet SEA Games 2023 Asal Semarang