Kembali Ke Tanah Air | BIMA SUCI

Setelah rangkaian panjang perjalanan yang cukup melelahkan, kini KRI Bima Suci berlayar menuju etape akhir. Kembali ke Tanah Air.

Pada saat kapal masih berlayar di perairan Australia, ada upacara kenaikan pangkat yang diselenggarakan oleh Satlak Kartika Jala Krida. Terpilih diantara sekian banyak kru yakni 3 orang perwira dan 1 orang tamtama yang mendapat kenaikan pangkat.

Ada cerita seru dibalik kenaikan pangkat taruna ini, karena dalam tradisi TNI Angkatan Laut seharusnya para prajurit yang naik pangkat harus terjun ke laut. Namun karena kapal sedang ada di perairan Darwin maka tradisi ini terpaksa ditunda.

Setelah menempuh 80 hari pendidikan dan pelatihan langsung diatas kapal KRI Bima Suci, waktunya 102 taruna mengikuti ujian kompetensi.

Para taruna dan taruni yang terdiri dari Korps Pelaut, Korps Teknik, Korps Elektronika dan Korps Suplai wajib menempuh beberapa tahap ujian. Ujian disini adalah bentuk evaluasi dari kemampuan dan pengetahuan para taruna agar mumpuni mengatasi masalah serta segala macam situasi dalam pelayaran.

Selama pelayaran berlangsung kami belum pernah menaiki tiang KRI Bima Suci. Mumpung cuaca cerah dan ombak tenang, saya bersama Calvin memanjat tiang trengginas. Tiang terdepan dengan ketinggian 51 meter.

Ternyata tak mudah memanjat tiang kapal dan melakukan parade roll.  Kami harus membelah angin dari ketinggian karena kapal masih melaju. Sungguh memacu adrenalin kami.

Setelah 6 hari berlayar dari Darwin Australia, akhirnya kami memasuki perairan Nusa Tenggara Barat. KRI Abdul Halim Perdana Kusuma 355 menyambut kami di Perairan Nusa Tenggara Barar. Awak KRI Bima Suci segera melakukan Peran Parade Lambung Kanan sebagai bentuk penghormatan.