MATARAM, KOMPAS.TV - Focus Group Discussion atau FGD yang digelar di Aula Universitas Mataram (UNRAM) oleh para peneliti dari Badan Litbang Diklat Kumdil Puslitbang Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, diwarnai adu gagasan membangun peradilan yang diharapkan rakyat untuk memburu rasa keadilan.
Fokus utama dalam diskusi untuk menyusun naskah akademik untuk merancang pembentukan peraturan Mahkamah Agung yang sesuai dengan kebutuhan para pencari keadilan dan makin menguatkan posisi Mahkamah Agung sebagai lembaga penasehat.
FGD dibuka oleh Ketua Pengadilan Tinggi NTB,Pudjoharsoyo yang menyatakan naskah akademik terkait peraturan perundang undangan yang akan dilahirkan demi kepentingan masyarakat.
Ketua Tim Peneliti Puslitbang MA, sekaligus hakim pengadilan tata usaha negara, Teguh Satya Bhakti, mengatakan bahwa FGD yang dilakukan sangat penting untuk menghimpun pendapat para pakar dan akademisi termasuk hakim, dalam melahirkan kekuatan hukum nasehat Mahkamah Agung.
Akademisi Universitas Mataram yang juga anggota Tim Peneliti Puslitbang MA, Widodo Dwi Putro mengatakan, kini adanya ancaman kecerdasan buatan atau AI, bisa saja menggantikan peran hakim dalam mengeluarkan fatwa atau nasehat nasehatnya.
Menurutnya kecepatan dan ketepatan dunia robotik merupakan keniscayaan yang membedakan adalah keteguhan dan rasa kemanusiaan seorang hakim.
Kegiatan FGD tersebut dirasakan sangat penting karena membicarakan soal fatwa yang akan mewarnai kepastian hukum di negeri ini.
Karena pada hakikatnya, publik hanya ingin kepastian hukum dan meraih rasa keadilan yang hakiki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.