JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang penumpang pesawat Super Air Jet bernama Sarah menceritakan situasi ketika terbang dari Bali ke Jakarta dengan kondisi Air Conditioner (AC) pesawat mati nyaris 2 jam, pada Selasa, 21 Maret 2023 kemarin.
Mulanya, kata Sarah, kondisi pesawat tampak baik-baik saja ketika penumpang memasuki kabin pesawat.
“Check ini proses sangat normal, ketika masuk kabin penumpang tidak ada masalah, tidak ada kendala. Namun, setelah kita masuk ke pesawat AC dalam keadaan tidak nyala atau tidak maksimal hanya menghembuskan angin saja,” ujar Sarah.
Dia menuturkan dirinya sempat bertanya kepada pramugari terkait kondisi AC yang mati, namun pramugari hanya menjawab: “Nanti AC-nya juga akan dingin, beberapa saat lagi,” ucap Sarah menirukan pramugari.
Usai lepas landas, selang 45 menit terdengar suara mesin sebanyak 2 kali sebelum akhirnya sang pilot mengabarkan kepada pramugari untuk berada di posisi.
“Setelah 40 menit terdengar suara mesin tapi tidak terlalu lama, tidak terlalu jelas juga, sekitar dua kali dan itu juga sangat cepat. Tidak lama kemudian adan announcement untuk flight attendant,” tuturnya.
Penumpang sulit bernapas
Tidak lama setelah terbang sekitar 45 menit dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Sarah merasakan pesawat terbang rendah.
“Kami merasakan pesawat itu turun ketinggian, lebih rendah dari biasanya dan juga suhu semakin panas, flight attendant (pramugari) pun sudah terlihat mulai panik,” tuturnya.
Menurutnya, suasana di dalam kabin pun sudah chaos lantaran udara kabin yang semakin panas dan penumpang kesulitan bernapas.
Baca Juga: Heboh AC Mati, Pihak Super Air Jet Klaim Kondisi Pesawat Prima: Siap Terbang!
“Situasi sudah semakin chaos, sudah semakin kacau, semakin panas, semakin pengap. Sudah mulai sulit untuk bernapas. Tidak lama setelah itu kapten mengumumkan kalau memang betul ada gangguan yang menyebabkan penumpang tidak nyaman,” katanya.
Video Editor: Firmansyah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.