Kompas TV video vod

Irjen Nico Afinta Sampaikan Permintaan Maafnya Hingga Aksi Sujud Massal di Polres Kota Malang!

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 12:30 WIB
Penulis : Aisha Amalia Putri

MALANG, KOMPAS.TV - Irjen Teddy Minahasa, menggantikan Irjen Nico Afinta, menjadi Kapolda Jawa Timur, per 10 Oktober kemarin.

Irjen Nico Afinta dipindahkan menjadi staf ahli Kapolri.

Irjen Nico Afinta digantikan Irjen Teddy Minahasa, yang sebelumnya menjabat Kapolda Sumbar.

Irjen Nico Afinta lalu dipindahkan menjadi Staf Ahli Sosbud Polri.

Irjen Nico Afinta sempat menyampaikan permintaan maaf atas tragedi yang terjadi.

Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris Jadi Tersangka Pertama yang Diperiksa Polda Jatim!

Senin (10/10) kemarin personel kepolisian Polres Kota Malang sujud bersama-sama di halaman Polres Kota Malang.

Aksi dilakukan sebagai rasa simpati sekaligus permintaan maaf kepada para korban Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 130 orang.

Sebelum resmi diganti, Irjen Nico menyebut kondisi Kota dan Kabupaten Malang sudah kondusif.

Kapolresta malang menyebut, sujud ini sebagai permohonan ampun kepada tuhan dan permohonan maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Namun, bantahan kembali dilontarkan Polri soal penggunaan gas air mata, Polri lewat Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, gas air mata dalam skala tinggi, termasuk yang digunakan polisi di Stadion Kanjuruhan, tidak mematikan.

Hal ini diungkap polri berdasarkan keterangan ahli kimia dan persenjataan, dari UI dan Universitas Pertahanan.

Namun Dedi tidak menyebut bahwa gas air matalah yang menyebabkan kepanikan hingga berbuntut tewasnya 130 orang penonton.

Sementara itu, anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, TGIPF, Rhenald Khasali, menyebut beberapa temuan penting terkait tragedi Kanjuruhan.

Di antaranya dugaan pelanggaran penggunaan gas air mata, pengamanan pemain yang berlebih, waktu pertandingan serta kondisi stadion yang tak layak.

TGIPF menyebut adanya dugaan kandungan gas air mata yang kedaluwarsa.

Terkait hal ini pemeriksaaan tengah dilakukan di laboratorium.


 




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x