Harga BBM Resmi Naik per Hari Ini, Jokowi: Penyaluran 70% Subsidi Tak Tepat Sasaran

KOMPAS.TV - Pemerintah mengumumkan harga terbaru bahan bakar minyak yang mulai berlaku hari ini.

Presiden Joko Widodo menyebut, sebenarnya ia ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN, namun anggaran subsidi BBM terus naik.

Rincian kenaikan harga BBM, yakni harga pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Dan harga pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi RP 14.500 per liter.

Menkeu, Sri Mulyani mengatakan bahwa penyaluran subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi selama ini tidak tepat sasaran.

Untuk BBM jenis solar 89% dinikmati dunia usaha dan hanya 11% dinikmati kalangan rumah tangga.

Pertalite 86% digunakan kalangan rumah tangga dan 14% dinikmati kalangan dunia usaha.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Sejumlah Mahasiswa di Berbagai Daerah Gelar Aksi Unjuk Rasa

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah sudah menyiapkan  anggaran Rp 24,17 triliun untuk bantalan sosial yang menyasar 20,65 juta keluarga penerima manfaat.

Menteri Keuangan yakin meski harga BBM subsidi naik, pertambahan angka kemiskinan di Indonesia tetap bisa ditekan.

Mensos, Tri Rismaharini menyebut dari 20,65 juta warga yang menjadi target penerima BLT dana bantuan untuk 18,4 juta di antaranya sudah siap disalurkan melalui PT Pos.

Namun Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad menyebut bahwa kenaikan harga BBM akan membuat angka kemiskinan meningkat, sebab kenaikan harga bbm bersubsidi tak dibarengi dengan peningkatan pendapatan masyarakat.

Banyak warga yang mengaku kaget dan tidak setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

Pemerintah harus memastikan kenaikan harga BBM bersubsidi ini tidak memicu terjadinya inflasi.

Penyaluran BLT juga harus tetap sasaran sehingga bisa meringankan beban warga yang terdampak kenaikan BBM.

Baca Juga: Prabowo Ketemu Wamendes Budi Arie Empat Mata, Bahas Apa?