JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat Hubungan Internasional Hikmahanto Juwana menilai penembakan ini diduga karena mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ingin amandemen konstitusi Jepang menjadi negara remiliterisasi.
“Kemungkinan berkaitan dengan vokalnya mantan Perdana Menteri Shinzo Abe terkait keinginan beliau melakukan amandemen dalam mengubah pasal 9 konstitusi Jepang yang berisi yaitu mengatur tentang Jepang tidak boleh memiliki alat perang dan membuat negara Jepang sebagai negara Asia Pasifis dan banyak masyarakat menyetujuinya,” kata Hikmahanto.
Hal ini didasarkan oleh perkembangan jaman maka Shinzo Abe ingin Jepang seperti negara lainnya, namun hal ini ditolak oleh beberapa negara yang pernah dijajah oleh Jepang.
“Tapi kita perlu melihat juga apakah ini warga negara Jepang atau bukan. Karena dari negara lain tidak ingin melakukan remiliterisasi. Terutama Negara-negara yg pernah dijajah oleh Jepang.” Ujarnya.
Baca Juga: Jepang Berkabung, Jasad Shinzo Abe Dibawa Pulang ke Tokyo
Sebelumnya, Shinzo Abe ditembak dua kali pada saat pidato di kampanye pemilihan majelis tinggi.
Saat itu terdengar suara tembakan cukup keras ke arah mantan Perdana Menteri Jepang yang 2 tahun lalu mengundurkan diri.
Video Editor: Agung Ramdani
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.