SURABAYA, KOMPAS.TV - Warga Rungkut, Surabaya Jawa Timur ini, mengidap borderline personality disorder, atau gangguan kepribadian ambang, yang merupakan kondisi mental dengan cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang pada umumnya.
Jika tidak ditangani, kondisi ini kerap menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hubungan dengan orang lain.
Dengan segala keterbatasannya, Rahmad memiliki mimpi besar yang perlahan ia ikhtiarkan, yaitu menunaikan ibadah haji.
Bukanlah perkara mudah untuk menggapai mimpi melaksakan ibadah haji, sejak 2011 memutuskan berjualan minuman, kemudian empat tahun kemudan beralih berjualan sosis solo keliling.
Setiap hari pria yang akrab disapa Mamad ini harus berjalan lebih dari 10 kilometer, agar dagangannya habis terjual.
Dalam sehari, ia mampu membawa sebanyak 25 bungkus sosis solo, yang dijual dengan harga Rp12 ribu.
Selama sebelas tahun, Mamad mampu menjaga semangatnya.
Rupiah demi rupiah ia kumpulkan dan sisihkan dari hasil berjulan sosis solo.
Dan tahun ini, mimpi itu dapat terwujud, Mamad jadi salah satu jemaah calon haji yang berangkat tahun ini.
Tidak mudah jalan pria dengan gangguan kepribadian ini menuju ke tanah suci. Berbagai macam tantangan harus ia hadapi.
Seperti keterbatasannya dalam menjalankan shalat, menghafal dan melafalkan bacaan doa saat ibadah haji.
Mamad memiliki istri yang dengan sabar mendampingi, agar suaminya lancar dalam menjalankan shalat dan membaca Al-Quran.
Meski telah lolos dan diizinkan untuk menjalankan ibadah haji, sejumlah syarat harus dipenuhi bagi calon haji yang memiliki kondisi khusus, yaitu adanya pendamping selama menunaikan ibadah haji.
Mamad merupakan satu dari ribuan jemaah calon haji, yang berhasil mewujudkan impiannya naik haji tahun ini, setelah sempat tertunda selama dua tahun.
Menurut rencana, Mamad akan berangkat ke tanah suci pada 30 Juni 2022, melalui embarkasi Surabaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.