BANDUNG, KOMPAS.TV - Duka atas wafatnya putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz menjadi duka bersama masyarakat.
Doa dukungan dan ucapan belasungkawa pun terus berdatangan kepada keluarga Ridwan Kamil, baik dari pejabat, tokoh negara, maupun masyarakat.
Hanya doa dan keikhlasan yang kini bisa dilakukan Ridwan Kamil dan keluarga, untuk melepas putra kebanggaan, Emmeril Kahn Mumtadz.
Secarik kertas penuh makna, disematkan Ridwan Kamil di sebuah pohon tepi Sungai Aare, sebagai penanda mengenang kepergian buah hati tercinta.
Setibanya di tanah air, Ridwan Kamil dan Atalia langsung menuju rumah dinas di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat.
Dihadapan kedua ibunda, keduanya bersimpuh meminta restu agar tegar menghadapi suratan takdir yang maha kuasa.
Duka yang dirasakan Ridwan Kamil dan keluarga, menjadi duka bersama.
Dukungan, doa, dan ucapan belasungkawa terus berdatangan dari sejumlah pejabat dan tokoh negara.
Baca Juga: Kondisi Ridwan Kamil dan Atalia Diungkap Ustaz Adi Hidayat
Di akun instagramnya, Atalia mengajak warga untuk berdzikir bersama untuk Eril.
Sholat gaib dan doa bersama pun digelar, di Gedung Pakuan Bandung, untuk mendoakan kepergian Eril.
Tak hanya keluarga dan kerabat, warga juga turut serta dalam doa bersama.
Bahkan, warga rela datang dari luar Kota Bandung demi bisa bertemu untuk menguatkan keluarga Ridwan Kamil yang tengah berduka.
Karangan bunga ucapan bela sungkawa atas wafatnya Eril pun terus memenuhi area Gedung Pakuan Bandung.
Jajaran papan bunga duka cita ini mengular hingga beberapa kilometer.
Hingga kini, upaya pencarian Eril yang hilang tenggelam di Sungai Aare Bern Swiss terus dilakukan, dengan turut menurunkan anjing pelacak.
Saat ini Tim Sar Swiss telah mengubah status pencarian Eril, dari pencarian orang hilang menjadi pencarian orang tenggelam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.