JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti memberikan kritik pada Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Panjaitan.
Hal ini terakit klaim Luhut soal adanya “big data” yang menunjukan 110 juta orang setuju penundaan pemilu.
Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti menepis ada data ratusan juta warga menginginkan penundaan pemilu tersebut.
La Nyalla mengatakan pernyataan yang sempat dikeluarkan Luhut Binsar Panjaitan soal hal tersebut tidaklah benar.
Menurut La Nyalla, dari data yang dimilikinya, menunjukan publik justru saat ini lebih menyoroti soal pemulihan ekonomi seperti kenaikan harga bahan kebutuhan pokok.
Pernyataan La Nyalla ini didasarkan atas rujukan hasil analis Evello, platform pemantauan dan analisis digital.
Sebelumnya, Menko Luhut sempat klaim mempunyai data 110 juta rakyat yang menginginkan penundaan pemilu pada awal Maret 2022 lalu melalui wawancara di sebuah akun YouTube.
Namun, terkait soal isu penundaan pemilu, Presiden Joko Widodo sudah melarang menterinya untuk membicarakan hal tersebut pada 5 April 2022 lalu.
_____
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam nonstop di https://www.kompas.tv/live.
Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Yuk, subscribe channel YouTube Kompas TV!
Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV. Sahabat Kompas TV juga bisa memperoleh informasi terkini melalui website: https://www.kompas.tv.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.