JAKARTA, KOMPAS.TV - Kemarahan Presiden Jokowi meluap kepada jajaran menteri, kepala daerah, dan kepala lembaga serta BUMN.
Jokowi kesal karena belanja impor kementerian dan lembaga masih lebih besar dibandingkan belanja produk lokal.
Dan hal ini menurut presiden akan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Namun tak hanya kemarahan soal belanja produk lokal yang menjadi sorotan.
Jokowi dalam pidatonya juga menyinggung soal pergantian atau reshuffle kabinet.
Satu isu yang dalam beberapa waktu terakhir sedang ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Jawab Jokowi yang Marah soal Pengadaan Barang Impor, Polri: Yang Beli di Luar Negeri Hanya 2 Persen
Dalam pidato tersebut, Jokowi memang sempat menyentil sejumlah menteri, mulai dari Menteri Kesehatan, Pertanian, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Sontak pernyataan presiden ini ditanggapi berbagai pihak tak terkecuali partai pendukung pemerintah.
PDIP salah satunya, yang menilai reshuffle perlu dilakukan agar Jokowi dan menteri-menterinya bisa seirama dalam bekerja.
Tak hanya itu, Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan, Hasto Kristiyanto juga menyebut jika Jokowi sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk membahas soal hal tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani menyerahkan sepenuhnya rencana perombakan kabinet, atau reshuffle kepada Presiden Joko Widodo.
Dalam kemarahan tersebut, presiden juga beberapa kali menyinggung soal reshuffle kabinet, sebagai pelampiasan ketidakpuasannya terhadap kinerja para pembantunya tersebut.
Menurut pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi, evaluasi terhadap menteri memang perlu dilakukan secara seksama.
Namun Burhanuddin menabahkan resuffle kabinet yang sering dilakukan juga akan menimbulkan citra yang kurang baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.