KOMPAS.TV - Presiden Jokowi menyinggung reshuffle kabinet seusai menyentil sejumlah menteri akibat masih maraknya pengadaan barang lewat impor.
Sebelumnya, isu reshuffle kabinet Jokowi mencuat semenjak Partai Amanat Nasional bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Pernyataan soal ancaman reshuffle menteri muncul saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke Bali.
Baca Juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi, PKB: Jatah PKB dan Partai Koalisi Tidak akan Berubah
Ancaman reshuffle ini ke luar dari mulut presiden karena banyak menteri yang masih melakukan impor.
Banyak kegiatan presiden dalam kunjungannya ke Bali, antara lain meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik ultra pertama di Indonesia.
Lalu memberikan bantuan langsung tunai untuk warga di Kabupaten Badung, dan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana.
Ancaman reshuffle disampaikan presiden di pengarahan aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
Presiden geram karena banyak lembaga menggunakan barang barang impor, hingga ia menyinggung soal reshuffle atau pergantian menteri.
Pernyataan ini keluar saat presiden meminta menteri BUMN mengganti pimpinan BUMN yang masih mengutamakan impor untuk pengadaan barang dan jasa.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.