JAKARTA, KOMPAS.TV - Usul penundaan Pemilu 2024 masih mengemuka.
Yang terbaru, Menko Maritim dan Invenstasi Luhut Pandjaitan mengklaim mayoritas publik ingin pemilu ditunda.
Klaim ini menurut Luhut diambil dari big data pemerintah terhadap 110 juta pengguna media sosial.
Luhut menyebut ada 110 juta warga memiliki aspirasi Pemilu 2024 ditunda.
Hal ini dikatakan luhut jumat pekan lalu, dalam wawancara yang diunggah di sebuah akun youtube.
Pakar media sosial, Ismail Fahmi meragukan klaim Luhut.
Sementara hasil survei Litbang Kompas terbaru terkait persepsi publik terkait penundaan pemilu menyatakan, mayoritas publik tidak setuju pemilu ditunda.
62,3 % setuju pemilu tetap digelar 14 Februari 2024, 25, 1 % tidak mempermasalahkan pemilu ditunda atau tidak, 10,3 % setuju pemilu ditunda 2-3 tahun lagi, dan 2,3 % tidak tahu.
Baca Juga: Polemik Tunda Pemilu : Hasil Survei Mengatakan Sebaliknya, Kenapa Bisa Berdeda Jauh?
Litbang Kompas juga memotret bahwa mayoritas responden menilai alasan penundaan pemilu karena kepentingan politik.
Sementara anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini menilai, dengan adanya hasil Survei Litbang Kompas, harusnya membuat para elit politik segera menyudahi wacana penundaan pemilu.
Titi menambahkan, hasil survei Litbang Kompas memotret mayoritas masyarakat ingin menegakkan demokrasi dan berkomitmen menjalankan pemilu 5 tahun sekali.
Di sisi lain, partai utama pengusung pemerintahan Jokowi-Maruf Amin, Pdi Perjuangan, sejalan dengan hasil survei Litbang Kompas yang memotret keinginan mayoritas masyarakat untuk tetap melaksanakan pemilu di 2024.
Anggota KPU dan Bawaslu yang baru sudah ditunjuk.
Tahapan pemilu 2024 sudah akan segera dimulai beberapa bulan lagi.
Jadi apakah masih ada alasan untuk menunda pemilu?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.