JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menjelaskan alasan terkait rencana penjualan KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514, dalam rapat bersama Komisi I DPR, Kamis (27/01) kemarin.
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Paparkan Alasan Penjualan KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513
Hasil tim penelitian TNI Angkatan Laut menemukan kondisi material kapal sudah tak laik pakai karena sejumlah masalah.
Penjualan dua kapal akan dilaksanakan dalam bentuk lelang.
Menteri Pertahanan Prabowo, mengklaim kekuatan TNI AL tidak berkurang dengan dijualnya KRI Teluk Penyu 513 dan KRI Teluk Mandar 514, sebab dalam 24 bulan kedepan, Indonesia akan punya hingga 50 kapal perang siap tempur.
Pengamat Militer, Khairul Fahmi menilai target 50 kapal perang siap tempur dalam 2 tahun kedepan hal yang mungkin terjadi.
Namun bisa jadi bukan seluruhnya kapal kapal baru.
Dari sisi anggaran alokasi yang diberikan untuk pembelian alusista dinilai masih belum cukup.
Upaya pemerintah memodernisasi alutsista TNI yang sudah tua dan usang makin terlihat.
Sejauh mana kesiapan dan komitmen kepastian kemajuan alutsista ke depan?
Bagaimana pula, proyeksi ketahanan alutsista Indonesia dengan fokus pemerintah ingin membangun kekuatan militer termasuk kekuatan kapal-kapal perang TNI AL?
Kompas TV membahasnya bersama Dave Laksono, Anggota Komisi I DPR, dan Pengamat Milter Isses, Khairul Fahmi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.