JAKARTA, KOMPAS.TV - Beberapa minggu terakhir, nasib Bitcoin kurang bagus. Di bulan Januari saja, nilai Bitcoin anjlok 28 persen.
Berbagai faktor menggerus nilai Bitcoin. Baik global maupun domestik; mulai dari kebijakan Rusia yang secara resmi melarang Cryptocurrency alias kripto, rencana The Fed menaikkan suku bunga, sampai fatwa haram terhadap kripto di Indonesia.
Per Senin (24/1), nilai Bitocin koreksi 5,05 persen, Etherium tergerus 9,70 persen, sementara BNB terkoreksi 9,43 persen.
Sementara itu, nasib buruk menimpa El Savador. Pasca meresmikan Bitcoin sebagai alat pembayaran, kondisi perekonomian negara El Salvador justru makin amburadul, bahkan terancam kolaps.
El Salvador mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran negara yang sah pada 7 September 2021. Ini dilakukan untuk mengatasi krisis inflasi di tengah daya beli masyrakat yang turun.
Kondisi ini memaksa perbankan dan pertokoan menerima Bitcoin padahal sistem ini masih asing di masyarakat.
Ditambah lagi, masyrakat El Salvador sebenarnya tak percaya pada uang digital.
Kondisi diperparah dengan harga Bitcoin yang ambruk dari USD 60 ribu di bulan September, kini jadi sekitar USD 40 ribuan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.