Lokasi Bersejarah di Surabaya yang Kini Jadi Museum, Tertarik Berkunjung?

KOMPAS.TV - Kota Surabaya dikenal dengan julukan Kota Pahlawan. Sejumlah lokasi di kota ini memiliki nilai sejarah terkait perjuangan kemerdekaan.

Lokasi-lokasi tersebut bahkan diubah menjadi monumen dan museum, sekaligus dijadikan destinasi wisata sejarah oleh pemerintah kota.

Berikut lokasi bersejarah di Surabaya yang kini menjelma menjadi museum:

1. Museum 10 Nopember

Museum 10 Nopember berada satu areal dengan komplek Tugu Pahlawan. Museum ini didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan pahlawan pada pertempuran 10 November 1945.

Diresmikan pada tahun 2000, museum ini terdiri dari 2 lantai dengan koleksi foto sejarah, diorama, hingga peninggalan senjata perang.

2. Museum HOS Tjokroaminoto

Museum ini adalah rumah yang pernah ditempati oleh pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto dan keluarganya.

Diresmikan pada 2017, museum ini jadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Surabaya yang dilengkapi dengan 143 koleksi terkait dengan rumah tinggal HOS Tjokroaminoto.

Baca Juga: Ketika Isteri WR Soepratman Diragukan Jelang Pemberian Gelar Pahlawan

3. Museum WR Soepratman

Museum ini dulunya adalah rumah yang pernah ditempati oleh sang pencipta lagu Indonesia Raya.

WR Soepratman tinggal di rumah ini pada 1937, hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 Agustus 1938.

Museum ini dilengkapi koleksi foto-foto WR Soepratman, serta lemari berisi replika biola.

4. Museum Dr. Soetomo

Museum Dr. Soetomo berada di kompleks pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI), Surabaya.

Museum yang diresmikan pada 2017 ini menyajikan koleksi tentang riwayat hidup Dr. Soetomo, termasuk barang-barang pribadi peninggalan salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo tersebut.

5. Museum Surabaya

Dibuka sejak 2015, Museum Surabaya memamerkan lebih dari 1000 koleksi bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Pahlawan dari masa ke masa.

Museum ini berada di lantai 1 Gedung Siola, yang juga merupakan bangunan cagar budaya saksi bisu pertempuran 10 November di Surabaya.

(*)

Grafis: Agus Eko