BANTUL, KOMPAS.TV – Bandiman driver ojol tengah berduka karena anaknya harus menjadi sasaran racun sianida di dalam bungkus bumbu sate ayam.
Kejadian berawal ketika Bandiman diminta untuk mengantarkan paket makanan ke rumah orang bernama Tomy.
Sang pengirim Nani Apriliani meminta tolong Bandiman karena melihatnya mengenakan jaket ojek online.
Beralasan tak memiliki aplikasi ojek online akhirnya transaksi secara offline dengan biaya pengantaran dibanderol Rp 25 ribu.
“Saya minta 25 ribu saja, dikasih 30 ribu, katanya 5 ribu untuk bapak.”ujar Bandiman.
Bermodal alamat dan nomor telepon tujuan untuk mengantarkan sate ayam tersebut, Bandiman tiba di tempat tujuan.
“Tanpa curiga terus saya membawa paket yang sudah tertera di hp saya itu. Setelah sampai rumah itu sepi dan kosong. Bermodal nomor telepon dari mbanya tadi, ya saya hubungi. Kebetulan yang terima bapak T tapi ada di luar kota. Pak, ini dengan bapak ini? Dengan alamat ini? Ini dari gojek pak, ini dari hamid pakualaman.”cerita Bandiman.
Namun setelah mengonfirmasi pada Tomy lewat telepon, akhirnya sang istri yang berada di rumah memberikan paket makanan tersebut untuk dibawa pulang Bandiman.
“Saya bawa pulang pukul 5 sambil menunggu buka saya santai-santai. Anak saya kembali dari TPA, bawa nasi gudeg. Ini buat bapak saja, lalu sate dimakan anak saya,”jelasnya.
Baru sesuap disantap anak Bandiman, ia merasakan pedas lalu sempat minum kemudian jatuh pingsan.
“Saya minta ade saya untuk bantu bawa ke rumah sakit. Anak saya sempat dapat perawatan medis 20 menit, Lalu dinyatakan anak saya meninggal dunia,”kata Bandiman.
Kini ancaman hukuman mati atau penjara 20 tahun menunggu tersangka Nani.
Karena sakit hati ditinggal nikah oleh Tomy, sate bersianida malah salah sasaran hingga menewaskan anak dari driver ojol.
Video Editor: Rengga
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.