Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Fase sebelum terjadinya letusan Gunung Tambora hingga tahun 1815, pada masa itu tinggi gunung ini diperkirakan sudah mencapai 4300 meter diatas permukaan laut. Selama kurun waktu itu Gunung Tambora mengalami peningkatan ketinggian mencapai 2500 meter.
Aktivitas vulkanik Gunung Tambora pada masa ini lebih bersifat eksplosif, menghasilkan material lepas diselingi aliran lava yang mengalir ke arah lereng timur, lereng tenggara, lereng selatan dan barat daya.
Diduga volume material yang dihasilkan sekitar 650 km kubik naik dari fase sebelumnya sekitar 50 km kubik. Fase berikutnya adalah bulan April tahun 1815 terjadi letusan yang sangat dahsyat yang memenggal ketinggian gunung tambora hingga 2851 meter. Juga memuntahkan material berupa jatuhan dan aliran piroklastik dengan volume sekitar 650 km kubik yang hampir menutupi seluruh gunung api
Pada fase saat ini terbentuklah kawah raksasa atau Kaldera dengan diameter mencapai 7 km dan kedalaman mencapai 1 km sehingga menjadikannya Kaldera aktif dan terdalam di dunia. Tepat di dasar Kaldera muncul gunung api baru diberi nama Doro Api Toi yang merupakan pusat Gunung Tambora saat ini.
Lebih dari sekedar legenda kedahsyatan gunung ini tergambar jelas dari ukuran Kaldera yang dimilikinya. Inilah Kaldera aktif terbesar di dunia yang dihasilkan dari sebuah letusan besar di era modern.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.