JAKARTA, KOMPAS.TV — Menuju Kuching, Sarawak, Malaysia, kini bisa menggunakan transportasi darat dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Perjalanan yang tak lebih dari 10 jam, Kuching tentu bisa menjadi pilihan lokasi tujuan wisata masyarakat Indonesia.
Dengan mengeluarkan kocek Rp250.000, siapa saja bisa menikmati beragam wisata di Ibu Kota Sarawak, negara bagian Malaysia yang memiliki ikon kucing ini.
Berikut daftar tempat wisata di Kuching, Malaysia, sebagai pilihan wisata ketika akhir pekan atau liburan nanti.
Terletak di Balai Kota Kota Kuching, museum ini berisi empat galeri yang penuh dengan ribuan karya seni yang berkaitan dengan kucing, peninggalan kucing, foto, dan obyek lainnya (termasuk kucing mumi Mesir).
Museum ini melacak sejarah kucing dan meneliti penggambaran budaya kucing yang berbeda dari seluruh dunia.
Museum Kucing, beralamat di Bangunan Dewan Bandaraya Kuching Utara (DBKU), Jalan Semariang, Petra Jaya, 93050 Kuching, Sarawak, Malaysia
Taman Nasional Bako menawarkan pengunjung lebih mengenal soal hutan hujan Kalimantan. Meskipun Bako mungkin tidak memiliki daya tarik bintang yang dapat dikenali secara instan, tidak dapat disangkal bahwa hanya ada sedikit tempat di dunia yang mengemas begitu banyak keindahan alam ke dalam area terbatas.
Berjarak 37 km dari Kuching, aksesibilitas dan berbagai atraksi dan aktivitasnya telah menjadikan Bako salah satu taman paling populer di Sarawak.
Selain hutan hujan, Taman Nasional Bako juga memiliki sungai hutan, air terjun, flora dan fauna yang unik, pantai terpencil dan jalur trekking,
Taman Nasional Kubah terletak di dataran tinggi batu pasir kecil, taman kecil ini menawarkan aliran jernih dan sejumlah air terjun dan kolam pemandian.
Daya tarik Kubah terletak pada pemandangan hutan hujannya, air terjunnya, sungai dan kolam pemandiannya, serta 93 spesies palem yang ditemukan di dalam batas-batasnya. Taman ini memiliki enam jalur hutan, dan jalur yang mengarah ke puncak Gunung Serapi.
Kuching Waterfront adalah tempat untuk mencicipi suasana kosmopolitan Ibu Kota Sarawak. Pada siang hari, Kuching menawarkan pemandangan Astana, Fort Margherita, dan kampung Melayu yang indah di seberang sungai.
Adpun waktu terbaik untuk menikmati Waterfront adalah setelah matahari terbenam. Ada banyak warung makan, restoran dan fasilitas hiburan berjajar di sepanjang Waterfront.
Darul Kurnia adalah rumah bergaya kolonial yang dibangun pada tahun 1930-an oleh Datu Patinggi Abang Haji Abdillah. Lokasi ini cocok dikunjungi bagi kamu yang suka berwisata di tempat bersejarah.
Datu Patinggi Abang Haji Abdillah adalah seorang patriot kemerdekaan Sarawak dan seorang pemimpin yang sangat berpengaruh pada masanya.
Rumah ini secara historis penting karena menjadi saksi protes damai oleh ratusan pegawai negeri, dengan risiko kehilangan pekerjaan, untuk menunjukkan keengganan mereka untuk dijajah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.