Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Staf khusus menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, mafia alat kesehatan nyata adanya. Bahkan permainan mafia alkes telah ada sebelum Erick Thohir menjabat sebagai menteri BUMN.
Isu mafia alat kesehatan (alkes) menjadi sorotan di tengah hiruk-pikuk pemberitaan tentang pandemi Covid-19. Menteri BUMN, Erick Thohir, melalui akun Instagram-nya, Kamis (16/4), menyebut soal keberadaan mafia yang membuat Indonesia selalu bergantung pada impor dalam memenuhi kebutuhan alkes dan bahan baku obat-obatan.
Praktik mafia sebenarnya bukan cerita baru di Indonesia. Kegiatan impor ditenggarai menjadi arena bermain para mafia. Gurihnya keuntungan impor membuat mereka berupaya agar keran impor terus dibuka sebesar-besarnya.
Krisis alkes di tengah pandemi Covid-19 kini coba dijadikan momentum oleh pemerintah untuk melawan mafia dengan mendorong produk alkes dalam negeri dan menekan impor. Sejumlah BUMN siap bersinergi untuk memproduksi alkes, khususnya ventilator. Perguruan tinggi dan lembaga riset juga menyatakan kesanggupannya.
Lantas, bagaimana sebenarnya sepak terjang mafia alkes? Apakah para mafia “bermain” di tengah pandemi?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.