Saham Ambruk Gegara Tarif Trump, Ini Dampaknya ke Indonesia | ROSI

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari untuk tarif resiprokal tertentu, Saham-saham Amerika Serikat meroket pada Rabu (9/4/2025). Sebelumnya, indeks saham berada di bawah tekanan kuat dalam sepekan terakhir.

Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Dr. Muhammad Chatib Basri mengatakan ada kekhawatiran publik jika terjadi perang dagang dan berakibat global trade collapse. Ini akan menimbulkan efek domino: global trade collapse → ekspor turun → GDP gross turun → investasi turun → konsumsi turun → ekonomi global resesi. 

“Orang di financial market rugi langsung. Kalau saya taruh uang di pasar saham perusahaan yang rugi, saya rugi dong. Sebelum itu terjadi, mereka jual. Karena finansial market bekerja enam bulan sebelum sektor riil berjalan. Jadi itulah yang kemudian menjelaskan kenapa stock market drop kemudian mata uang di berbagai negara drop itu yang jelaskan pada saat itu,” katanya. 

Chatib Basri melihat ada kemungkinan Indonesia relatif terbatas untuk terdampak kebijakan tarif Trump. 

“Cara terbaik untuk terhindar adalah tidak terintegrasi. Jadi negara yang semakin terintegrasi pada global, pasti akan terpukul jauh lebih dalam. Contoh Singapura dan Vietnam. Indonesia hanya 25% dan pasar Amerika hanya 10%,” ungkapnya. 

Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV. 

Link: https://youtu.be/ib7XgXwTH7Q?si=7VMyBfDSSj3dP5d9 

#tariftrump #donaldtrump #tradepolicy