JAKARTA, KOMPAS.TV - Bolehkah penderita maag atau gerd berpuasa?
Hal ini mungkin sering menjadi pertanyaan dan dilema ketika bulan Ramadan tiba.
Ahli gizi, Mochammad Rizal mengatakan bagi penderita sakit maag atau gerd sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter perihal berpuasa. Lampu hijau atau lampu merah yang diberikan dokter untuk berpuasa bagi penderita maag ini pun bisa berbeda-beda tergantung kondisi medis tiap pasien.
Namun jika dokter sudah memberikan 'lampu hijau' untuk berpuasa, berikut ada beberapa tips yang dapat diterapkan bagi penderita maag atau gerd.
Mengakhirkan Waktu Sahur dan Mengawalkan Buka Puasa
Maksud dari mengakhirkan waktu sahur dan mengawalkan buka puasa adalah dengan tidak menunda waktu makan dan segera makan saat sudah adzan maghrib. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jarak waktu berpuasa.
Hindari Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Kenaikan Asam Lambung
Sebagai penderita maag, kita perlu menghindari makanan yang bersifat memicu kenaikan asam lambung. Makanan asam, pedas, makanan berlemak tinggi, susu, hingga kopi dapat menjadi pemicu kenaikan asam lambung. Khusus bagi pecinta kopi namun memiliki maag, hindari minum kopi saat perut kosong.
Tidak Makan Terburu-Buru dan Tidak Langsung Tidur Setelah Makan
Bagi penderita maag, hindari untuk makan terburu-buru dan makan dalam porsi yang terlalu banyak atau berlebihan. Setelah makan, hindari untuk langsung tidur untuk penderita maag karena akan memicu kenaikan asam lambung. Idealnya, penderita maag dapat tidur 2 jam setelah makan karena makanan telah dicerna lambung.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.