Sebut Tak Ingin Diadu Domba, Bahlil: Proyek Rempang Enggak Mungkin Batal | ROSI

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek Rempang Eco City tidak akan batal. Penyelesaian konflik Rempang akan dilakukan secara kekeluargaan dan mengakomodasi aspirasi masyarakat. Bahlil menambahkan, ia tidak ingin ada adu domba oleh sekelompok orang atau negara tertentu di tengah isu ini. Apalagi menurutnya, ada sejumlah pengusaha yang izinnya pernah diberikan namun kemudian dicabut. Pengusaha yang izinnya telah dicabut ini mengelola kawasan hutan lindung, peternakan, dll di sana. 

Bahlil Lahadalia menegaskan tidak ada pengerahan aparat keamanan untuk pengosongan Pulau Rempang. Sejak Juli 2023, pemerintah yang diwakili BP Batam melakukan sosialisasi terkait relokasi warga di tiga perkampungan di wilayah Rempang. 

Nama pengusaha Tomy Winata terseret dalam polemik Rempang, karena perusahaan miliknya, Artha Graha Network disebut-sebut menjadi induk usaha dari PT Makmur Elok Graha (MEG). PT MEG inilah yang mendapatkan hak pengelolaan lahan seluas 17.000 hektar lebih di kawasan Rempang hingga kini. Sekitar 2.000 hektar dari lahan inilah yang akan dijadikan pembangunan Rempang Eco City. Xinyi Glass telah berkomitmen membangun pabrik pengolahan kuarsa. 

Simak dialog Rosianna Silalahi bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam ROSI eps. Konflik Rempang demi Investasi? Saksikan di kanal youtube KompasTV. 

Link: https://www.youtube.com/watch?v=DG7f_g2fUSk