KOMPASTV - Tidak bisa dipungkiri lagi kebutuhan sehari-hari masyarakat memang harus dipenuhi, salah satunya ialah memasak, kita bukan bicara makanannya, tapi instrumen untuk memasaknya yaitu gas lpg, kalau lebih spesifik lagi yang 3 kilogram nih gaess.
Beberapa waktu lalu sempat simpang siur nih soal kelangkaan gas lpg 3 kilogram. Tapi telah disepakati kalau untuk gas lpg 3 kilogram, kuotanya akan ditambah pada rapbn tahun anggaran 2024, yang sebelumnya 8 juta metrik ton di tahun 2023, menjadi 8,3 juta metrik ton.
Setiap tahunnya permintaan penggunaan gas lpg 3 kg itu semakin bertambah, di tahun 2019 angkanya 6,84 juta metrik ton, tahun 2020 naik menjadi 7,14 lalu ke 2021 naik lagi ke 7,46, nah di tahun 2022 angkanya ada di 7,80 juta metrik ton.
Kenapa terkadang gas lpg 3 kg ini langka di beberapa daerah di Indonesia, ya masyarakat Indonesia kebutuhannya terus bertambah salah satunya.
Terbilang cukup fluktuatif ternyata realisasi belanja subsidi lpg 3 kilogram ini setiap tahunnya. Mulai dari tahun 2019 sebesar 54,2 triliun rupiah lalu turun di tahun 2020 sebesar 32,8 triliun rupiah, lalu naik kembali pada tahun 2021 sebesar 67,6 triliun rupiah dan yang terakhir di tahun 2022 mencapai 100,4 triliun rupiah.
Sejumlah faktor tentu menjadi alasan mengapa angka ini naik terus, yaa salah satunya gas lpg 3 kg ini mustinya didistribusikan dengan tepat sasaran sih bukan untuk semua kalangan.
Indonesia itu termasuk negara yang baik loh memberikan subsidi energi fosil. Menurut data bank dunia tahun 2021 nih Indonesia ada di urutan ke delapan setelah Amerika serikat dan Tiongkok dengan total 12 miliar US dollar. Coba bayangkan sebanyak apa itu dana yang dikucurkan pemerintah untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhannya.
Kalo kaya gini kan bingung jadinya, dananya banyak tapi kok barang kadang masih langka yah di beberapa daerah?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.