FLORIDA, KOMPAS.TV - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali melakukan terobosan penting dalam eksplorasi luar angkasa dengan meluncurkan misi sains ke Bulan. Misi bertajuk Blue Ghost Mission 1 ini mengangkut 10 instrumen ilmiah dan teknologi yang akan mengumpulkan data vital untuk mendukung program eksplorasi Artemis, program mendaratkan kembali manusia ke bulan.
Misi tersebut diluncurkan pada Rabu (15/1/2025) pukul 01.11 waktu setempat dari Kennedy Space Center, Florida, menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.
Pesawat pendarat Blue Ghost yang dikembangkan oleh perusahaan Firefly Aerospace akan menuju Bulan dan dijadwalkan mendarat pada Minggu, 2 Maret 2025, di wilayah Mare Crisium, cekungan lebar di sisi dekat Bulan.
Baca Juga: Kim Jong Un Saksikan Pameran Militer di Korut, Tank Misil hingga Roket Dipajang!
“Misi ini mewujudkan semangat berani kampanye Artemis NASA – sebuah kampanye yang didorong oleh eksplorasi dan penemuan ilmiah,” kata Pam Melroy, Wakil Administrator NASA, dikutip dari laman resmi badan antariksa AS itu.
"Setiap penerbangan yang kami ikuti merupakan langkah penting dalam cetak biru yang lebih besar untuk membangun kehadiran manusia yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Bulan, Mars, dan seterusnya. Setiap instrumen ilmiah dan demonstrasi teknologi membawa kami lebih dekat untuk mewujudkan visi kami. Selamat kepada tim NASA, Firefly, dan SpaceX atas peluncuran yang sukses ini," jelasnya.
Blue Ghost Mission 1 merupakan bagian dari program Commercial Lunar Payload Services (CLPS) yang memungkinkan perusahaan swasta bekerja sama dengan NASA untuk mengirim muatan ilmiah ke Bulan.
Begitu mendarat di Bulan, NASA akan menguji berbagai teknologi, termasuk sistem pengeboran tanah Bulan, pengumpulan sampel regolith, navigasi berbasis satelit, komputer tahan radiasi, serta metode mitigasi debu Bulan.
“NASA memimpin dunia dalam eksplorasi luar angkasa, dan perusahaan Amerika memainkan peran penting dalam membawa manusia kembali ke Bulan,” kata Nicola Fox, Administrator Direktorat Sains NASA di Washington.
Beberapa instrumen penting yang dibawa dalam misi ini meliputi:
Baca Juga: 4 Ilmuwan NASA Selesai Jalani Misi Simulasi 'Hidup di Mars'
Instrumen-instrumen tersebut dirancang untuk mempelajari lingkungan Bulan dan memastikan keselamatan astronot dalam misi-misi masa depan.
NASA berharap misi ini akan membuka jalan bagi eksplorasi manusia yang lebih jauh ke luar angkasa.
Program Artemis dirancang untuk mengirim manusia kembali ke Bulan, dengan tujuan jangka panjang menjadikan Bulan sebagai basis bagi misi ke Mars.
“Dengan 10 instrumen sains dan teknologi yang diluncurkan, ini adalah pengiriman CLPS terbesar sejauh ini,” ujar Chris Culbert, manajer program CLPS di Johnson Space Center NASA.
Blue Ghost dijadwalkan mendarat di dekat formasi vulkanik Mons Latreille di Mare Crisium. Kawasan ini dipilih karena menawarkan data geologi yang penting untuk memahami evolusi Bulan dan planet-planet lainnya.
NASA berencana melanjutkan pengiriman muatan ke Bulan setiap tahun untuk mendukung misi jangka panjang manusia di Bulan dan Mars.
Baca Juga: Misi Penyelamatan SpaceX, Jemput 2 Astronaut yang Telantar di Stasiun Luar Angkasa
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.