JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana pembangunan analog Mars di Indonesia, v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station (VMARS) ikut serta dalam pameran Mars pertama di Asia Tenggara.
Pameran bertajuk “MARS: The Red Mirror” digelar di Art Science Museum Singapore mulai November 2023 sampai April 2024.
Pameran ini adalah satu dari sedikit pameran Internasional tentang Planet Mars di dunia yang menyuguhkan materi secara lengkap, meliputi sejarah pengamatan, seni dan artistik, serta pencapaian dan kemajuan inovasi teknologi Planet Mars di masa depan.
Venzha Christ, pegiat space art dari Indonesia menghadirkan rencana pembangunan VMARS yang merupakan analog Mars pertama di Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, Venzha Christ merupakan satu-satunya seniman asal Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran ini.
Selain Venzha Christ, pameran yang dikuratori Juan Insua dan Dimitris Kontopoulos ini mengundang seniman Internasional, antara lain, Luke Jerram, Michael Najjar, Florian Voggeneder, Alexandra Daisy, dan Nero Cosmos.
Baca Juga: VMARS, Analog Mars Pertama di Asia Tenggara Gencar Promosi ke Luar Negeri
“Pembangunan VMARS ini adalah kolaborasi dari lima unsur yakni pemerintah, universitas, praktisi, swasta, dan komunitas antariksa,” ujar Venzha Christ.
Dalam pameran ini, koleksi dari v.u.f.o.c Museum berupa 62 komik vintage dan langka karya komikus Indonesia era 1930 sampai 1980 ikut dipresentasikan.
Koleksi ini khusus mengusung tema Antariksa, eksplorasi luar angkasa, dan planet Mars.
“Era “Space Age” yang dipilih untuk dipamerkan kali ini adalah juga merupakan era keemasan perkembangan komik fiksi ilmiah (Sci-fi) di Indonesia,” ucap Venzha Christ.
Venzha Christ yang juga merupakan Direktur Indonesia Space Science Society (ISSS) menjadi salah satu pembicara dalam symposium Pameran Mars.
Pembicara simposium lainnya, antara lain, Judit Carrera, Lynette Tan, Dr Masaki Fujimoto, Dr Roy Ang, dan Geneviève Galliano.
Venzha Christ mempresentasikan peran Indonesia dalam eksplorasi Planet Mars bersama dengan negara-negara maju lainnya. Ia juga memaparkan perkembangan dunia antariksa di Indonesia.
Menurut Venzha Christ, Indonesia Space Science Society (ISSS), Indonesia diharapkan bisa lebih aktif dan lebih banyak menjalin kolaborasi dengan berbagai institusi dan space agency di dunia.
“Kerja sama serta kolaborasi dalam ranah space science dan space exploration inilah yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia untuk berperan aktif serta berkontribusi dalam eksplorasi Planet Mars di masa depan,” tutur Venzha Christ.
Baca Juga: Bakal Jadi Simbol Indonesia dalam Eksplorasi Planet Mars, VMARS Dibangun di Yogyakarta Akhir 2022
Dalam sambutan pembukaannya, Vice President dari Art Science Museum Singapore Honor Harger mengatakan, Pameran Mars ini memberi pertanyaan kepada umat manusia di Planet Bumi, apakah inovasi dalam ranah eksplorasi ruang angkasa dan perjalanan multi planet ini akan menciptakan tantangan baru dalam bagian dari kehidupan alam semesta yang manusia tempati.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.