Mengetuk Pintu Surga

Islam telah membatasi ketaatan bagi seorang isteri hanya dalam hal-hal ma’ruf yang sesuai dengan Al-Qur-an dan As-Sunnah sebagaimana yang dipahami oleh Salafush Shalih sebagai generasi terbaik yang dalam istilah ulama adalah golongan orang-orang shalih terdahulu dari kalangan tabi’in, tabi’ut tabi’in serta para ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah setelah mereka.

Seperti diketahui bahwa isteri bukan saja berkewajiban mematuhi suaminya bahkan dalam melampiaskan syahwatnya, maka lebih wajib lagi baginya untuk mentaati suaminya dalam urusan yang lebih penting dari itu, yaitu yang berkaitan dengan pendidikan anak dan kebaikan keluarganya, serta hak-hak dan kewajiban lainnya.

Sedangkan perintah-perintah suami yang bertentangan dengan hal tersebut, tidak ada kewajiban bagi sang isteri untuk memenuhinya, bahkan dia berkewajiban untuk memberikan nasihat kepada suaminya dengan lemah lembut dan kasih sayang.

Bila hal-hal diatas dilakukan maka seorang wanita dijamin surgaNya bahkan ia dibebaskan memilih untuk memasukinya dari pintu manapun yang ia kehendaki.

Sebagaimana dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau mau”. (HR. Ahmad).

Wallahu'alam bis shawab